Keputusan merupakan pilihan yang
dibuat dari beberapa alternative yang tersedia. Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi masalah yang kemudian
memecahkannya. Suatu Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian dari manajemen
yang baik, karena keputusan lah yang menentukan bagaimana cara suatu organisasi
menyelesaikan masalahnya, lalu mengalokasikan sumber daya dan meraih sasaran. Setiap
manajer harus menajamkan ketrampilan dalam membuat keputusan. Pertumbuhan, kemakmuran atau kegagalan suatu
perusahaan merupakan hasil dari suatu keputusan yang dibuat oleh para manajer.
Membuat suatu keputusan bukanlah hal yang mudah. Keputusan harus dilihat
dari berbagai factor yang terus berubah, ketidakjelasan informasi dan dan aneka
pandangan yang bertentangan.
Macam-macam
keputusan :
1. Keputusan terprogram : Keputusan yang dibuat untuk menangani situasi /
masalah yang cukup sering terjadi, sehingga pembuat keputusan dapat
membuat aturan-aturan pembuatan keputusan
untuk diterapkan di masa depan. Misalnya keputusan untuk memesan
persediaan ketika persediaan berada pada level tertentu.
2. Keputusan
tidak terprogram : Keputusan yang dibuat dalam menanggapi situasi yang unik,
tidak familier dan tidak terstruktur serta menimbulkan
konsekuensi-konsekuensi penting bagi suatu organisasi.
PEMBAGIAN KERJA
Dalam perencanaan berbagai kegiatan atau pekerjaan untuk
mencapai tujuan tentunya telah ditentukan. Keseluruhan pekerjaan dan kegiatan
yang telah direncanakan tentunya perlu di sederhanakan guna mempermudah
bagaiman cara pengimplementasikannya. Upaya untuk menyederhanakan dari
keseluruhan kegiatan dan pekerjaan yang mungkin saja bersifat kompleks menjadi
lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan
ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik.
Pendelegasian
Pendelegasian
(pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam fungsi
pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima prinsip-prinsip delegasi
agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan wewenang kepada
bawahannya.
Ada empat kegiatan dalam delegasi wewenang:
1.
Manager perawat/bidan menetapkan dan
memberikan tugas dan tujuannya kepada orang yang diberi pelimpahan;
2.
Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan
untuk mencapai tujuan;
3.
Perawat/bidan yang menerima delegasi baik
eksplisit maupun implisit menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab.
4.
Manajer perawat/bidan menerima
pertanggungjawaban (akontabilitas) atas hasil yang telah dicapai.
Alasan pendelegasian :
Ada beberapa alasan mengapa pendelegasian
diperlukan.
1. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan
mencapai hasil yang lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
2. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
3.
Pendelegasian memungkinkan manajer
perawat/bidan dapat memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang
lebih penting.
4.
Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan
untuk tumbuh dan berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi
untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan.
Manajer perawat/bidan seharusnya lebih cermat dalam mendelegasikan
tugas dan wewenangnya, mengingat kegiatan perawat dan bidan berhubungan dengan
keselamatan orang lain (pasen). Oleh karena itu sebelum mendelegasikan tugas/wewenang hendaknya
dipahami benar tingkat kemampuan dari perawat/bidan yang akan diberikan
delegasi.
RENTANG KEDALI
Rentang manajemen atau rentang kendali adalah
kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar
tergantung jumlah bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah
bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan
yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu
sedikit juga kurang baik.
Istilah-istilah lain rentang manajemen:
1. span of control
2. Span of authority
3. Span of attention atau span of supervision
Hubungan rentang manajemen dan koordinasi:
”Semakin besar jumlah rentang, semakin sulit untuk mengoordinasi
kegiatan-kegiatan bawahan secara efektif.”
Prinsip rentang manajemen
berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh
seorang manajer. Pengertian
rentang manajemen dapat bermacam-macam ada yang mengatakan span of control,
span of authority, span of attention atau span of supervision,
Berapa sebenaranya bawahan
seorang manajer agar manajer dapat melaksanakan tugasnya dengan efektif dan
efisien. Disini belum ada ketentuan yang pasti berapa seharusnya bawahan yang
ada dalam tanggung jawabnya. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian
pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik. Ada dua alasan
mengapa penentuan rentang yang baik dan tepat. Pertama rentang manajemen
memperngaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif
dari bawahan mereka. Kedua, adanya hubungan antara rentang manajemen dengan
struktur organisasi, dimana semakin sempit rentang manajemen struktur
organisasi akan berbentuk “tall” sedang rentang manajemen yang melebar akan
membentuk struktur organisasi “flat” yang berarti tingkatan manajemen semakin
sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar