Minggu, 15 April 2012
Tindakan Porno Aksi
Masalah porno aksi merupakan salah satu pemicu masalah sosial. Hal ini bisa kita lihat , bahwa dari dulu, meskipun orang menyukai aktivitas seks (karena naluri biologis),namun hal itu terjadi di muka umumdan semua itu akan mendatangkan cacian, hinaan, dan berbagai sanksi psikologis, bahkan ada yang sampai dibakar atau dipukuli.
Untuk di Indonesia, pelanggaran porno aksi masih menjadi bahan perdebatan, karena hingga kini aturan masalah tersebut tidak kunjung mendapat kepastian hokum. Tetapi bisa kita lihat meskipun sanksi dari norma hukum belum nampak jelas, namun sanksi dari berbagai norma telah menyalahkan aktivitas tersebut seperti norma kesopanan, norma adat, dan norma agama, sanksi itu akan terlihat lebih tegas. Dari sini kita bisa simpulkan bahwa porno aksi merupakan sesuatu yang tidak diharapkan, baik oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun masyarakat.
Terkait dengan adanya pagelaran dangdut, porno aksi erat kaitannya dengan masalah ekonomi. Sebenarnya yang menjadi permasalahan intinya, menurut saya yaitu ketidakadaannya pola berpikir masyarakat dengan perilakunya yang dimana mereka berada dalam pola berpikir sebagai pedoman mereka bertindak.
Untuk porno aksi sendiri hanyalah berada lingkup privat seseorang dengan pasangannya dan tabuh untuk diumbar ke setiap orang, tetapi ada juga yang melakukannya demi alasan ekonomi. Sebagai contoh pagelaran dangdut. Meskipun pagelaran dangdut tanpa porno aksi, sebenarnya tujuannya adalah memberikan hiburan, yang setiap orang memerlukan dan mencari hiburan, tinggal bagaimana merancang hiburan yang atraktif namun dengan tidak mengeksploitasi hal-hal yang terkait dengan seks. Justru dengan adanya porno aksi dalam panggung hiburan, menunjukkan ketidak kreatifan penyelenggara hiburan itu sendiri. Buktinya, rumah-rumah pelacuran atau warung remang-remang, meskipun tidak mengatasnamakan hiburan, mereka tetap laris manis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar